Jenis Minuman Beralkohol Sejak Zaman Dahulu

Jenis Minuman Beralkohol Sejak Zaman Dahulu

Jenis Minuman Beralkohol Sejak Zaman Dahulu –  Konsumsi minuman beralkohol secara gratis dilarang keras dalam adat istiadat Timur. Dan beberapa agama juga melarang pengikutnya untuk menyentuh minuman jenis ini. Namun, di negara-negara Eropa, konsumsi alkohol sepertinya sudah menjadi kebiasaan.

Jenis Minuman Beralkohol Sejak Zaman Dahulu

Jenis Minuman Beralkohol Sejak Zaman Dahulu

londoncocktailscholars – Alasannya, meminum minuman beralkohol dipercaya mampu menghangatkan tubuh. Apalagi kondisi cuaca di Eropa berbeda dengan di Indonesia. Sampai saat ini, jenis alkohol yang kita kenal hanya terbatas pada makanan kaleng dan cocktail yang diolah secara khusus.

Namun ternyata minuman beralkohol ini sudah ada sejak zaman dahulu kala. Hal ini diketahui berkat dokumen sejarah dan arkeologi yang ditemukan kemudian.Minuman beralkohol jaman dulu ini mungkin tak menggiurkan, namun cukup diminati sebagian orang.

Penemuan ini membuktikan bahwa barista modern bukanlah yang pertama menciptakan alkohol. Berikut beberapa jenis alkohol dari zaman dahulu.

Bir Midas

Di makam raja kuno Anatolia, seorang raksasa yang dijuluki Midas, banyak ditemukan bir. Para ilmuwan menduga selalu ada pesta pemakaman di makam raja ini.

Karena kami menemukan meja kayu, 157 kursi untuk minum dan juga koleksi bir bekas. Seperti kuali yang disediakan oleh orang Frigia kuno, yang digunakan sebagai wadah minum. Selain menemukan perpaduan lezat antara anggur, millet, dan bir barley.

Disebut Kykeon karena dalam teks kuno kata zinc digunakan untuk menggambarkan obat-obatan dengan efek magis, misteri atau ritual rahasia untuk dewa tertentu.

Ini terkait dengan upacara rahasia dewi Demeter di Eleusis. Karena itu, para peserta meminum minuman halusinogen yang tidak diketahui untuk mengalami “penglihatan menakjubkan”.

Posca

Minuman yang terbuat dari jus anggur atau cuka ini dikenal dengan nama Posca. Minuman ini diyakini berasal dari Roma kuno.

Minuman ini juga terkenal karena berbeda dari yang lain karena menggunakan buah anggur berkualitas buruk.

Minuman ini dikonsumsi oleh masyarakat awam dan tentara. Meski memiliki rasa yang tidak enak, namun beberapa orang mencoba menambahkan bahan herbal lain agar bisa diterima di lidah.

 

Baca juga : Minuman Beralkohol Favorit Tsar Rusia

 

Shedeh

Minuman jenis ini banyak ditemukan di makam Raja Tutankhamun yang berisi amphorae minuman. Minuman ini berasal dari Mesir, namun kandungannya masih diperbincangkan hingga saat ini.

Karena kata Shadeh sendiri tidak ditemukan dalam bahasa Inggris modern. Satu-satunya hal yang ditemukan dalam teks Mesir adalah artinya disaring dan panas.

Banyak orang menduga sumber utama minuman ini adalah anggur, namun banyak juga yang percaya bahwa bahan utamanya adalah buah delima.

Kykeon

Jenis minuman psikedelik ini disebut Kykeon dan berasal dari Yunani kuno.

Bahan utama minuman ini diyakini berasal dari campuran jelai, keju, dan anggur yang tidak biasa. Namun kebenaran semua itu belum bisa dibuktikan dan masih menjadi misteri.

Soma

Soma merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dapat menimbulkan efek halusinogen atau memabukkan. Konon tanaman ini dikembangkan di India berdasarkan hasil teks agama India kuno yaitu Rgveda.

 

Baca juga : MMORPG Pilihan Menarik Untuk Dimainkan di PC 

 

Tren Minum Bir di Masa Lalu
Bir menjadi minuman beralkohol paling populer di awal abad ke-20. Bir mampu menawarkan status sosial terhormat dengan harga di depan pintu kelas menengah Hindia Belanda.

Minuman beralkohol menempati tempat penting dalam sejarah kolonial Indonesia. Popularitas bir pada awal abad ke-20 menandai perubahan situasi sosial di Hindia Belanda. Kelas menengah sebagai konsumen utama tumbuh seiring dengan munculnya kelompok elit baru di kalangan pribumi.

Jumlah konsumsi minuman beralkohol di Pulau Jawa tercatat sejak tahun 1889. Laporan bertajuk Alcohol-Enquette 1915 merinci jumlah impor berbagai jenis alkohol, seperti brandewijn (brendi), cognac, gedistilleerd (minuman keras hasil sulingan), genever (gin), rum, wiski (wiski) dan wijn (anggur). juga sebagai op fust (vat) atau afgetapt.

Pada tahun 1889, gin dan wine menjadi minuman beralkohol yang paling banyak diekspor di Jawa, masing-masing mencapai 1,3 juta liter. Di posisi berikutnya ada brandy sebanyak 448.000 liter dan bir sebanyak 125.000 liter. Jenis minuman lainnya masih tergolong sederhana, masing-masing kurang dari 10.000 liter.

Konsumsi Gin cenderung stabil selama periode lima belas tahun. Pada tahun 1914, impor gin dari Eropa, China dan negara lain berjumlah sekitar 1,6 juta liter. Sementara itu, wine yang populer pada akhir abad ke-19 mengalami penurunan.

Popularitas kedua minuman ini telah digantikan oleh bir. Peredaran bir terus meningkat hingga 3,5 juta liter pada tahun 1914. Artinya konsumsi bir meningkat 30 kali lipat dalam 15 tahun.