Proses Penyerapan Alkohol Dan Narkoba Dalam Tubuh – Sebelum membahas apakah susu dapat menetralkan narkoba dan alkohol, penting untuk memahami terlebih dahulu proses penyerapan alkohol serta narkoba, yang dikenal juga sebagai obat terlarang, dalam tubuh.
Proses Penyerapan Alkohol Dan Narkoba Dalam Tubuh
londoncocktailscholars – Penyerapan alkohol dalam tubuh berlangsung dengan cepat. Berbeda dengan nutrisi lainnya yang baru diserap saat makanan mencapai usus halus, alkohol mulai diserap sejak berada di lambung. Sekitar 20 persen dari alkohol yang Anda konsumsi diserap di titik ini.
Selanjutnya, sisa alkohol diserap oleh usus halus. Setelah itu, alkohol akan memasuki aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh. Zat limbah yang dihasilkan dari metabolisme alkohol kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui keringat, urine, dan air liur.
Di sisi lain, narkoba yang dikonsumsi melalui mulut memiliki proses yang mirip dengan makanan. Obat-obatan terlarang ini akan dihancurkan dalam lambung, diserap ke usus halus, dan kemudian dibawa oleh darah.
Perbedaannya, darah terlebih dahulu membawa obat ke liver sebelum mendistribusikannya ke seluruh tubuh.
Sementara itu, jenis narkoba yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah menjalani proses yang berbeda. Obat yang ditelan harus terlebih dahulu melewati saluran pencernaan yang dapat mengurangi sebagian dari komponen obat.
Namun, narkoba suntik akan masuk sepenuhnya ke dalam darah.
Baca Juga : Game Keren Paling Banyak Dimainkan Oleh Orang Jepang
Dapatkah susu menetralkan alkohol dan narkoba? minum susu saat sahur
Sebuah kepercayaan lama mengatakan bahwa lemak dalam susu dapat melapisi lambung dan menghambat penyerapan alkohol, sehingga banyak orang meminum susu atau mengonsumsi sumber lemak seperti minyak zaitun untuk ‘melapisi’ lambung mereka.
Namun, sejauh ini belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa susu benar-benar dapat menetralkan narkoba dan alkohol.
Alih-alih melapisi lambung, susu dipecah dalam lambung menjadi berbagai nutrisi yang lebih sederhana. Ini termasuk protein, lemak, vitamin, mineral, dan gula dalam bentuk laktosa serta glukosa.
Hal ini selaras dengan temuan dari sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The British Journal of Medicine. Penelitian tersebut tidak menemukan manfaat signifikan dari bahan-bahan yang sering dianggap dapat melapisi dinding lambung atau meredakan gejala hangover setelah mengonsumsi alkohol.
Pandangan bahwa makanan atau minuman tertentu bisa melapisi lambung hanyalah sebuah mitos.
Interaksi antara susu dan alkohol dalam lambung tidak menghasilkan efek signifikan. Sebab, sebagian alkohol sudah diserap dan susu telah terurai.
Selain alkohol, susu juga belum terbukti dapat menetralkan narkoba dan obat-obatan secara umum. Interaksi antara susu dan obat tertentu dapat menghambat penyerapan obat di usus, tetapi tidak menetralkannya.
Keadaan ini terjadi karena kalsium dalam susu berikatan dengan komponen tertentu pada obat. Meskipun pada akhirnya, obat atau narkoba yang dikonsumsi melalui mulut masih akan diserap oleh usus dan masuk ke aliran darah.
Hal yang sama berlaku bagi pengguna narkoba suntik. Setelah memasuki aliran darah, zat dalam narkoba akan cepat bergerak menuju organ-organ tubuh. Pada saat itu, susu telah berubah menjadi bentuk nutrisi yang paling sederhana.
Oleh karena itu, anggapan bahwa susu dapat menetralkan alkohol dan narkoba tidak benar. Susu juga tidak dapat melapisi lambung dan melindunginya dari zat-zat tertentu seperti yang diyakini banyak orang.
Alih-alih mengandalkan susu, cara terbaik untuk menetralkan efek alkohol dan narkoba dari tubuh Anda adalah dengan menghindari konsumsi kedua zat tersebut. Dengan tidak mengonsumsinya, Anda telah melindungi diri dari efek berbahaya dari zat adiktif.
Baca Juga : Resep koktail Buah Segar Yang Mudah Dibuat
Apakah benar susu bisa menetralkan narkoba dan alkohol?
Sebuah anggapan yang telah beredar di masyarakat adalah apakah susu dapat mendetralisir efek dari narkoba dan alkohol. Anggapan ini muncul karena kandungan lemak yang tinggi dalam susu dianggap dapat menghasilkan efek tersebut.
Oleh karena itu, banyak orang mengonsumsi susu dengan harapan bisa menetralkan narkoba dan alkohol. Selain susu, ada pula keyakinan bahwa semua makanan dengan kadar lemak tinggi mampu melakukan hal yang sama.
Contohnya, minyak zaitun juga dipersepsikan bisa menghilangkan efek narkoba dan alkohol karena mengandung lemak yang tinggi. Namun, kenyataannya adalah susu tidak dapat menetralisir zat-zat tersebut, di mana hingga saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan klaim tersebut.
Faktanya, saat narkoba dan alkohol dikonsumsi bersamaan dengan susu, bukannya melapisi lambung, susu akan terurai menjadi nutrisi dan senyawa yang lebih sederhana.
Sebagai ilustrasi, apabila narkoba dan alkohol dikonsumsi bersamaan dengan susu, reaksi tersebut dapat mengakibatkan penguraian menjadi protein, vitamin, lemak, mineral, atau gula dalam bentuk glukosa dan laktosa.
Hal ini dapat menciptakan masalah baru untuk tubuh, karena tubuh mungkin menguraikan zat-zat yang seharusnya tidak diolah dan tidak seharusnya ada di dalam tubuh, sehingga hal ini perlu diperhatikan dengan serius.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam The British Journal of Medicine menunjukkan bahwa susu tidak dapat menetralkan narkoba dan alkohol. Penelitian tersebut tidak menemukan adanya manfaat mengonsumsi susu setelah narkoba dan alkohol.
Ini disebabkan karena tidak ada komponen dalam susu yang dapat melapisi dinding lambung atau meredakan gejala hangover setelah mengonsumsi narkoba dan alkohol.
Dengan demikian, kepercayaan bahwa mengonsumsi susu setelah penggunaan narkoba dan alkohol adalah mitos karena susu tidak melakukan fungsi melapisi lambung setelah penyalahgunaan tersebut.
Interaksi antara komponen susu dan alkohol malah dapat menyebabkan efek yang signifikan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, alkohol yang diserap akan bercampur dengan susu yang terurai.
Selain itu, interaksi antara narkoba dan komponen susu dapat menghambat penyerapan obat di usus, karena gabungan ini bukannya menetralisir, malah menghambat efektivitas obat.
Hal ini terjadi karena susu berinteraksi dan terurai bersama narkoba, berubah menjadi senyawa lainnya. Tidak peduli cara penggunaan narkoba, baik melalui suntikan maupun oral, kandungan narkoba akan tetap diserap oleh usus dan masuk ke dalam aliran darah.
Setelah zat narkoba terserap dan beredar di dalam aliran darah, kandungan dari susu akan terurai menjadi bagian terkecil dari komposisi susu itu sendiri.
Dengan demikian, jelaslah bahwa susu tidak mampu menetralkan narkoba dan alkohol yang masuk ke dalam tubuh, atau melapisi lambung, melainkan susu hanya akan terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana.